Rabu, 26 November 2008

Kehidupan ku

Life is struggle, struggle needs sacrifice............itu lah kehidupan yang non sense tanpa adanya perjuangan. "......kemenangan-kemenangan ilmu pengetahuan sangat kecil artinya dibandingkan dengan kemenangan-kemenangan ilmu Hidup, yang tersimpul di dalam cinta-kasih, yang menjadi hukum jiwa kita.

"Saya tahu, bahwa hal ini tidak dapat dibuktikan dengan alasan-alasan. Ia akan dibuktikan oleh orang-orang yang menjalankan hukum ini dengan tak menghiraukan akibat-akibat yang mungkin terjadi bagi diri mereka sendiri. Tak ada kemajuan, jika tidak ada pengorbanan. Dan oleh karena pelaksanaan hukum ini adalah kemajuan yang terbesar, maka pengorbanan yang diberikan akan harus menjadi suatu pengorbanan yang sebesar-besarnya juga."

Dulu aku orang yang amat kecil, penuh dengan ketidaktahuan namun thanks God, aku yang dibesarkan dari seorang rahim ibu dan dibesarkan dari keluarga minor....akan tetapi keminderan tidak terus menghantui aku. Sehingga aku dapat eksis hingga kini dan dapat besar menjadi seorang sarjana jebolan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2006. Tepatnya di Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidian Agama Islam...Hmm guru memang cita-cita ku sejak dulu. aku ingin menjadi penerang dalam kegelapan. Dan kini alhamdulillah sekali bisa mengabdikan pada bangsa dan negara melalui lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ichwan " SMP Diponegoro Cimanggu yang letaknya berada di Kecamatan Cimanggu mulanya...Namun akhirnya aku pun bisa mengembangkan sayapku untuk terus terbang ke ujung kulon Kabupaten Cilacap tepatnya di SMK N.1 Wanareja.

Allah memberi kita peluang yang besar untuk mendapatkan kehidupan yang lapang. Akan tetapi manusia hanya akan memperoleh kehidupan yang sempit bila menjauh dari peringatan-Nya. Bisa jadi orang menganggap kesempitan hidup hanyalah terjadi pada orang yang miskin saja. Tapi sejarah memberi pelajaran kepada kita bahwa hidup yang sempit bukan monopoli milik orang yang kekurangan materi.

Dengan iman, seseorang akan memiliki bashirah (kepekaan, ketajaman mata hati). Ia akan tahu hakikat dan tujuan hidupnya.

Sebaliknya manakala iman kurang diasah, maka kepekaan itu akan lambat laun lenyap. Ia akan melihat dunia dengan cara pandang yang salah. Dunia pun dengan berbagai macam daya pikatnya akan menipu para pencintanya. Seakan-akan yang manusia kejar adalah kenikmatan, padahal jurang yang menyengsarakan. Maksud hati menggapai kesenangan selamanya, tak pelak yang ia hadapi hanyalah fatamorgana. Jalan yang ia tempuh justru semakin menjauhkannya dari kebahagiaan yang hakiki.



2 komentar:

abadganjil mengatakan...

Absen Gus, .....


good bay tursiti mari mari, ....



gus ayu

Unknown mengatakan...

selamat berjuang.....nikmati proses hidupmu.selamat, karena sebagian ambisimu tercapai.